Sesuai dengan namanya beton ini tidak menggunakan pasir sebagai bahan adukannya. Sehingga hasil dari pengecoran beton jenis ini akan berongga-rongga. Hal ini diakibatkan kerikil yang digunakan sebagai campuran semen tidak mampu menutupi bagian yang kosong. Beton jenis ini juga memiliki berat jenis yang lebih rendah dibandingkan jenis beton lainnya.
Beton Hampa
Jenis beton ini merupakan yang paling kuat daya tahannya. Mengapa demikian? Ketika semen dicampur dengan air saat pengadukan kemudian dikeringkan dengan cara yang hampir mirip dengan metode vakum. Pada saat proses vakum berlangsung, air yang terkandung dalam beton yang masih basah disedot dengan cara khusus sehingga beton ini menjadi sangat padat dan kuat.
Beton Ringan
Beton ringan sama dengan beton biasa kalau dilihat dari cara pembuatannya. Namun perbedaannya hanyalah pada campurannya saja. Dimana beton ini hanya menggunakan agregat ringan sebagai campuran. Kalau ditanya soal kualitasnya, beton ringan ini termasuk yang kurang bagus untuk konstruksi jangka waktu yang lama.

Beton Siklop
Beton ini digunakan sebagai pembuatan bendungan, pangkal jembatan dan sebagainya. Beton ini masuk dalam kategori beton normal perbedaannya dengan beton lain ialah ukurannya yang cukup besar.Ukuran kasarnya bisa mencapai 20 cm tapi sebaiknya ukurannya tidak lebih dari 20 persen ukuran keseluruhannya.

Beton Massa
Beton ini biasanya memiliki dimesi ukuran 60 cm atau lebih. Beton ini dituang dalam volume besar dengan ukuran perbandingannya antara volume dan luas permukaannya.
Beton Serat
Beton ini cara pencampurannya hampir sama dengan beton biasa, bedanya hanya pada campuran serat yang turut dicampurkan pada saat pengadukan. Hal ini dilakukan agar beton tidak mudah retak dan partikel-partikel beton bisa saling terikat satu sama lain. Hasilnya kekuatan beton serat memiliki daya tahan yang bagus.

Ferrosemen / Beton Bertulang
Beton ini termasuk yang paling umum jika digunakan untuk pembuatan jalan. Dimana beton dibuat dengan anyaman kawat baja dan campuran semen. Hal ini dilakukan untuk memperkuat daya tarik dan daktilitas.

Beton Mortar
Beton jenis ini merupakan beton yang dibuat dengan bahan dasar perekat, pasir dan air. Campuran ketiga bahan ini memperkuat susunan partikel beton sehingga daya rekatnya lebih kuat.

Beton Pracetak
Jenis beton ini biasanya digunakan jika pekerjaan konstruksi yang dilakukan membutuhkan waktu yang sangat cepat. Kelebihannya adalah beton ini dapat dicetak di tempat lain lalu tinggal dipasang di tempat tujuannya. Namun kekurangannya daya rekat beton ini tidak sekuat pembuatan beton dengan cara konvensional.
Beton Prategang
Beton ini pada dasarnya sama dengan Ferrosemen / Beton bertulang namun perbedaannya kawat baja yang dimasukkan ke dalam campuran beton ditegangkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar gaya tarik beton ini lebih kuat menahan beban berat.
Sumber : http://materialbahanbangunan.net/10-jenis-jenis-beton-yang-sering-digunakan-dalam-konstruksi-bangunan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar